Friday, 16 December 2011

EKOLOGI LAUT TROPIS


Ekologi merupakan suatu interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya. Secara singkat ekologi laut tropis dapat diartikan sebagai interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya di wilayah laut tropis. Ekologi laut tropis erat hubungannya dengan lingkungan hidup bahari. Pada lingkungan hidup bahari Laut merupakan penghubung (bukan perintang) bagian bumi  yang merupakan sumber bahan makanan untuk melengkapi bahan makanan dari daratan juga sumber mineral, energy fosil (minyakbumi) yang banyak didapatkan dilepas pantai,  sumber energi tidal dan memiliki keanekaragaram yang sangat tinggi, khususnya dilaut tropik: terumbu karang, mangrove.
Karakteristik laut tropis, berdasarkan variasi produktivitas :
  1. Laut Tropis: sinar matahari terus menerus sepanjang tahun (hanya ada dua musim, hujan dan kemarau) ,kondisi optimal bagi produksi fitoplankton dan konstant sepanjang tahun.
  2. Laut Subtropis: intensitas sinar matahari bervariasi menurut musim (dingin, semi, panasdangugur). Tingkat produktifitas akan berbeda pada setiap musim. Pada musim semi: tinggi, sedangkan pada musim dingin: sangat rendah.
  3. Laut Kutub: masa produktifitas sangat pendek (Juli atau Agustus), musim panas: fitoplankton tumbuh.
Jaring-jaring makanan dan struktur trofik komunitas pelagik berbeda pada tiga daerah geografik (lauttropik, subtropik, kutub). Secara umum terdiri darialgae,  herbivora, penyaring, predator dan predator tertinggi. Jumlah dan jenis masing – masing tingkat trofik berbeda, yaitu laut tropik yang paling banyak, diikuti oleh laut subtropik dan terakhir lautkutub.
Karakteristik laut tropis, berdasarkan jarring-jaring makanan :
  1. Laut Tropik: predator tertinggi (tuna, lansetfish, setuhuk, hiu sedang dan hiu besar), predator lainnya: cumi-cumi, lumba-lumba.
  2. Laut Subtropik: predator tertinggi (lumba-lumba, anjing laut dan singa laut, paus, burung-burung laut), predator lainnya: salem, cumi-cumi.
  3. Laut Kutub: predator tertinggi (paus), predator lainnya: anjing laut, singa laut.
NICHE
Konsep relung (niche) dikembangkan oleh Charles Elton (1927) ilmuwan Inggris, Niche atau nicia atau ecological niche, tidak hanya meliputi ruang/tempat yang ditinggali organisme,  tetapi juga peranannya dalam komunitas, dan posisinya pada gradient lingkungan: temperatur, kelembaban, pH, tanah dan kondisi lain. Pengetahuan tentang nicia digunakan sebagai landasan untuk memahami berfungsinya suatu komunitas dan ekosistem dalam habitat utama.
Relung (niche) adalah posisi atau status suatu organisme dalam suatu komunitas dan ekosistem tertentu, yang merupakan akibat adaptasi struktural, tanggap fisiologis serta perilaku spesifik organisme itu. Jadi relung suatu organisme bukan hanya ditentukan oleh tempat organisme itu hidup, tetapi juga oleh berbagai fungsi yang dimilikinya. Dapat dikatakan, bahwa secara biologis, relung adalah profesi atau cara hidup organisme dalam lingkungan hidupnya.
Suksesi terjadi sebagai akibat modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem, suksesi dapat diartikan sebagai perkembangan ekosistem tidak seimbang menuju ekosistem seimbang. Akhir proses suksesi komunitas yaitu terbentuknya suatu bentuk komunitas klimaks Komunitas klimaks ditandai dengan tercapainya homeostatis atau keseimbangan, yaitu suatu komunitas yang mampu mempertahankan kestabilan komponennya dan dapat bertahan dan berbagai perubahan dalam sistem secara keseluruhan. Berdasarkan kondisi habitat pada awal suksesi, dapat dibedakan dua macam suksesi, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder.
Suksesi primer adalah organisme mulai menempati wilayah baru yang belum ada kehidupan contohnya delta. Sedangkan, suksesi sekunder adalah terjadi setelah  komunitas yang ada menderita gangguan yang besar sebagai contoh sebuah komunitas klimaks (stabil) hancur karena terjadinya kebakaran hutan.
Proses kehidupan dan kegiatan makhluk hidup pada dasarnya akan dipengaruhi dan mempengaruhi faktor-faktor lingkungan, seperti cahaya, suhu atau nutrient dalam jumlah minimum dan maksimum. Dalam ekologi tumbuhan factor lingkungan sebagai factor ekologi dapat dianalisis menurut bermacam-macam faktor. Satu atau lebih dari faktor-faktor tersebut dikatakan penting jika dapat mempengaruhi atau dibutuhkan, bila terdapat pada taraf minimum, maksimum atau optimum menurut batas-batas toleransinya. Tumbuhan untuk dapat hidup dan tumbuh dengan baik membutuhkan sejumlah nutrient tertentu (misalnya unsur-unsur nitrat dan fosfat) dalam jumlah minimum. Dalam hal ini unsur-unsur tersebut sebagai factor ekologi berperan sebagai faktor pembatas.
EKOSISTEM
Ekosistem yaitu suatu system ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem terdiri dari komponen yang bekerja secara teratur sebagai suatu kesatuan. Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup dan tak hidup di suatu tempat yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Komponen hidup (biotik) terdiri dari bakteri, plankton, benthos, dan ikan. Sedangkan, komponen tak hidup (abiotik) terdiri dari air, gas dan tanah.
  • Klasifikasi  komponen ekosistem berdasarkan tingkat makan – memakan :
  1. Organisme Autotrophic yaitu organisme yang mampu mensistesis makanannya sendiri yang berupa bahan organik dari bahan – bahan anorganik sederhana dengan bantuan sinar matahari dan zat hijau daun ( klorofil).
  2. Organisme Heterotropic yaitu organisme yang menyusun kembali dan menguraikan bahan – bahan organik kompleks yang telah mati kedalam senyawa anorganik sederhana.
  • Faktor penyebab perbedaan ekosistem, diantaranya :
  1. Perbedaan kondisi iklim (hutan hujan, hutan musim, hutan savana)
  2. Perbedaan letak dari permukaan laut, topografi, dan formasi geologik (zonasi pada pegunungan, lereng pegunungan yang curam, lembah sungai)
  3. Perbedaan kondisi tanah dan air tanah (pasir, lempung, basah, kering).
  • Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem terbagi menjadi dua macam :
  1. Ekosistem alam (laut, sungai, hutan alam, danau alam, dan lainnya)
  2. Ekosistem buatan (sawah, kebun, hutan tanaman, tambak, dan bendungan)
  • Tipe ekosistem, terbagi menjadi :
  1. Ekosistem terestris (daratan)
•Ekosistem hutan
•Ekosistem padang rumput
•Ekosistem gurun
•Ekosistem anthropogen atau buatan (sawah, kebun, dan lainnya)
2.             2.     Ekosistem akuatik (perairan)
•Ekosistem air tawar, misalnya kolam, danau, sungai, dan lainnya
•Ekosistem lautan

No comments :