Pada hari kamis tanggal 1
September 2016 saya bersama teman berangkat menuju Taiwan dari bandara Soekarno
Hatta Jakarta menuju Taipei. Kami menggunakan pesawat China Airlines, sewaktu
di dalam pesawat kami melihat orang-orang pada umumnya bukan orang Indonesia
padahal kami masih di Jakarta dan kami harus mencoba enjoy dan survive dengan suasana seperti ini karena kami
berpikir di Taiwan nanti kami akan berbaur dengan orang asli sana. Penerbangan kami tempuh selama 6 jam dan terlebih dahulu
kami transit di Hongkong dan melanjutkan penerbangan ke Taipei.
 |
| Boarding pass |
Setelah sampai
di Bandara Taipei, saya langsung mencoba untuk membeli kartu Taiwan dan saya
mendapat kartu Taiwan Mobile 4G seharga 500 NT dan paket internet berlaku
selama 10 hari. Setelah itu kami membeli tiket bus untuk menuju ke Main Station
karena kami harus melanjutkan perjalanan menggunakan kereta cepat menuju kampus
kami yaitu National Dong Hwa University (NDHU) di Hualien. Kami naik kereta
selama 2 jam untuk menuju Hualien, sesampai di Hualien kami di jemput oleh 2
orang volunteer kami yang sangat baik hati. Tapi ini belum sampai di kampus
looo, malam semakin larut dan kami pun mulai lowbat, hahaha. Ternyata dari
Hualien Station kami masih menggunakan Taxi selama 1 jam untuk menuju kampus.
Sesampai di kampus kamu langsung menuju dorm untuk registrasi dan mengambil
kunci masing-masing dan ternyata di kampus kami banyak orang Indonesia ada yang
S1, S2 dan S3. Mantaaappp. Keesokan harinya saya menanyakan kepada teman
Indonesia, apakah disini ada mesjid yang dekat untuk sholat Jumat dan dia
berkata bukan mesji mas tapi mushollah yang disediakan pihak kampus untuk
mahasiswa muslim dan akhirnya saya lega karena ada tepat untuk sholat Jumat.
Sesama muslim dikampus kami berangkat menuju mushollah untuk sholat Jumat dan
jaraknya pun tidak jauh. Pada waktu itu kami jalan kaki karena belum ada
sepeda. Sepeda adalah kendaraan paling favorit di kampus kami. Keesokan harinya
tanggal 3 september 2016 adalah opening ceremony for International Student dan
kami bertemu semua orang dari berbagai Negara dan rasanya bagaimanaaaa gituuu
ahahaha. Setelah itu kami ke kantor OIA (Office of International Affair) untuk
registrasi.
 |
| National Dong Hwa University |
Seiring berjalannya waktu saya sedikit shock karena ternyata
jurusan saya bukan di kampus ini melainkan di kampus 2 yang jaraknya begitu
jauh. Yam apa boleh buat saya harus bereskan barang saya untuk pindah ke kampus
2 walaupun agak beratsih karena saya sudah merasa nyaman di kampus ini selama
seminggu ini karena banyak teman Indonesia yang setiap hari main futsal sampai
malam.
Akhirnya hari Jumat tanggal 9
September 2016 saya harus pergi seorang diri ke kampus 2 yang terletak di
Kabupaten Pingtung. Saya naik kereta dari station dekat kampus menuju station
Fangliao, selama hampir 4 jam perjalanan saya tempuh untuk ke Fangliao. Setelah
sampai di station Fangliao saya bertanya ke gadis Taiwan tentang alamat kampus
saya ini ternyata saya masih harus naik mobil sekitar 40 menit. Akhirnya saya
sampai di kampus dan saya di sambut oleh pegawai disini dan juga teman saya,
namanya bang Tora dari Indonesia, dia ngambil penelitian S3 disini tetapi S2
dia lulusan dari jurusan saya juga yaitu Graduate Institute of marine Biology
NDHU.
 |
| Ikan Transparan di Museum |
 |
| The second Research Center NMMBA |
 |
| Graduate Institute of Marine Biology |
 |
| Museum |
Setelah itu saya tinggal di dorm yang disediakan. Seiring berjalannya
waktu saya mulai enjoy tinggal disini walaupun sebelumnya agak susah karena
akses kemana-mana jauh dan belum ada kendaraan dan paling parahnya susah dapat
makanan halal untuk muslim. Akhirnya bang Tora ngantar saya ke Hengchun untuk
beli rice cooker dan beras untuk masak sendiri di dorm. Saya mulai masuk kuliah
bersama teman saya dan cuman saya yang dari luar negeri semuanya orang Taiwan
jadi dosen disini ngajarnya pake 2 bahasa (Inggris-Chinese) karena saya gak
ngerti bahasa mandarin tetapi saya enjoy di kelas walaupun dosen kebanyakan
pake bahasa Mandarin, hehheh. Alamat kampus saya ini No. 2 Houwand Road
Checheng bersebelahan dengan National Museum of Marine Biology and Aquarium.
Selama tinggal di kampus ini saya sudah 2 kali merasakan Typhoon yang luar
biasa semua pohon di sekitar kampus tumbang dan beberapa kaca jendela pecah
akibat Typhoon ini dan kejadian ini memang sudah di antisipasi jauh hari
sebelum kejadian karena pemerintah Taiwan menyediakan website untuk semua orang
agar dapat di akses dan di beritakan dimana-mana jadi Typhoon sudah dapat
diprediksi sebelumnya (system yang canggih).
 |
| Kaca Jendela yang pecah akibat Typhoon |
 |
| Pohon yang tumbang akibat Typhoon |
 |
| Halte |
Oh yaa…hamper lupa, setiap Jumat
saya harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk mencari tempat sholat Jumat,
minggu pertama saya mencoba untuk ke Kaoshiung karena disana ada masjid sambil
ketemu sama semua teman-teman Vokasi yang ada disana. Saya naik bus sekitar 2
jam untuk sampai ke kaohshiung dan lanjut naik taxi ke kaohshiung Mosque.
Sesampai disana saya heran karena 90% orang yang ada di mesji dari Indonesia
yang lainnya dari Negara lain dan sebagian penduduk asli sekitar dan khutbahnya
menggunakan bahasa mandarin. Teman-teman yang di kaohshiung sangat beruntung
karena akses kemana-mana sangat mudah dan ada beberapa tempat yang menjual
makanan khas Indonesia yang memang penjualnya orang Indonesia juga haha,
terutama yang di samping masjid. Rencana mau makan sepuasnya sebelum balik ke
Checheng, tapiiiiii tempatnya full gaka ada tempat dan akhirnya saya bungkus
saja tuk di bawa pulang. Hari jumat
berikutnya saya mencoba pergi ke Donggang karena saya search di internet ada
mesjid disana yang didirikan oleh orang Indonesia dan jaraknya tidak begitu
jauh1 jam jika naik bus tapi saya menggunaka sepeda karena saya baru saja beli
sepeda dan ternyata selama 3 jam naik sepeda hanya sampai di Fangliao dan saya
cek di Map baru setengah jalan dan saya akhirnya gak sanggup lagi melanjutkan
perjalanan Karena jam juga sudah menunjukkan 11.30 dan saya memutuskan untuk
istirahat saja sejenak di Fangliao dan cari makan di family mart. Setelah
tenaga saya kembali walaupun gak 100% saya memutuskan untuk kembali ke Checheng
karena hari mulai gelap dan butuh waktu 3 jam lagi untuk sampai ke dorm. Hari
itu perjalan yang sangat sangat sangat melelahkan.
Sesampai di dorm saya tidak dapat
menggerakkan badan saya mungkin efek naik sepeda selama 6 jam.
Saya mulai mencari alternative
lain untuk sholat Jumat tapi saya search di Internet Donggang itulah mesjid
terdekat dari saya. Tetapi di kota kami ini ada warung Indonesia di hengchun
arah menuju kenting. Nama warungnya “Warung Didik” dan Warung rendang mbak
Ati”. Kalau ku search di Internet naik sepeda cuman lebih sejam aja.
Mudah-mudahan disana ada tempat untuk sholat Jumat. Bersambunggggggg…..NANTIKA
CERITA SELANJUTNYA
 |
| Senja di depan Dorm |
No comments :
Post a Comment