Buah lengkeng berbentuk bulat dengan
ukuran kurang lebih sebesar kelereng. Buah ini bergerombol pada malainya. Kulit
buahnya berwarna cokelat muda sampai kehitaman dengan permukaan agak
berbintil-bintil. Daging buahnya berwarna putih bening clan berair. Rasanya
sangat manis dengan aroma harum yang khas. Bijinya berbentuk bulat, terdiri
dari dua keping, dan dilapisi kulit biji yang berwarna hitam. Daging bijinya
sendiri berwarna putih, mengandung karbohidrat, sedikit minyak, dan saponin.
Manfaat
Daging lengkeng enak dimakan segar dan dap at dibuat
minuman dalam kaleng (canning). Bijinya mengandung saponin yang baik untuk
sampo pencuci rambut. Daunnya biasa digunakan untuk obat tradisional terhadap
penyalat dalam karena mengandung quercetin. Pohonnya dapat digunakan untuk kayu
bakar seperti halnya pohon rambutan. Selain itu, tanaman lengkeng bermanfaat
untuk taman, pelindung jalan, dan konservasi lahan yang curam.
Syarat Tumbuh
Lengkeng lebih cocok
ditanam di dataran rendah antara 200-600 m dpl yang bertipe iklim basah dengan
musim kering tidak lebih dari empat bulan. Air tanah antara 50-200 cm. Curah
hujan 1.500-3.000 mm per tahun dengan 9-12 bulan basah dan 2-4 bulan kering.
Sementara tanaman led lebih senang pada dataran tinggi antara 900-l.000 m dpl.
Pedoman Budidaya
Perbanyakan tanaman dilakukan dengan cangkok dan okulasi.
Perbanyakan dengan biji tidak dianjurkan karena umur berbuahnya cukup lama
(lebih dari tujuh tahun). Selain itu, bibit dari biji sering tumbuh menjadi
lengkeng jantan yang tidak mampu berbuah. Bibit okulasi/cangkokan mulai berbuah
pada umur empat tahun. Budi daya tanaman Lengkeng ditanam pada jarak tanam 8 m
x 10 m atau 10 m x 10 m dalam lubang tanam berukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm.
Setiap lubang diberi pupuk kandang yang telah matang sebanyak 20 kg. Pupuk
buatan yang diberikan sebanyak l00-300 g urea, 300-800 g TSP (400- 1000 kg
SP-36), dan l00-300 g KCl untuk setiap tanaman. Pupuk diberikan tiga kali dalam
selang tiga bulan. Setelah panen buah, pemberian pupuk cukup sekali sebanyak
300 g urea, 800 g TSP, dan 300 g KCl per pohon.
Pemeliharaan
Pemeliharaan penting adalah pemangkasan cabang yang tidak
produktif dan ranting-ranting yang menutup kanopi. Dengan demikian, sinar
matahari dapat masuk merata ke seluruh bagian cabang. Tumbuhan parasit (benalu)
harus cepat dibuang. Tanaman lengkeng termasuk mudah tumbuh, tetapi sukar
berbunga. Oleh karena itu, diperlukan stimulasi pembungaan dengan jalan
mengikat kencang batang yang berada satu meter di atas permukaan tanah. Batang
dililit melingkar sebanyak 2-3 kali dengan kawat baja. Tanaman mulai berbunga
pada umur 4-6 tahun. Biasanya,tanaman ini berbunga pada bulan Juli-oktober.
Buah matang lima bulan setelah bunga mekar.
Hama dan Penyakit
Hama yang biasa menyerang tanaman lengkeng adalah serangga
pengisap buah (Tessaratoma javanica). Kelelawar merupakan binatang hama yang
sering merusak buah yang matang. Penyakit yang sering menyerang saat musim
hujan adalah mildu seperti yang menyerang tanaman rambutan. Untuk mencegah
serangan kelelawar, pentil buah dibrongsong dengan brongsong yang dibuat
khusus.
Panen dan Pasca Panen
Musim panen lengkeng di bulan Januari-Februari dengan
produksi 300--600 kg per pohon. Lengkeng termasuk buah nonklimakterik sehingga harus
dipanen matang di pohon karena tidak dapat diperam. Pemanenan dilakukan dengan
alat yang dapat memotong tangkai rangkaian buah. Alat panen berupa gunting
bertangkai panjang yang tangkainya dapat diatur dari bawah. Tanda-tanda buah
matang adalah warna kulit buah menjadi kecokelatan gelap, licin, dan
mengeluarkan aroma. Rasanya manis harum, sedangkan buah yang belum matang
rasanya belum manis.
No comments :
Post a Comment