Monday, 28 February 2011

FILUM ANNELIDA


Ciri-ciri filum Annelida
  1. Tubuh bersegmen dan secara bilateral simetris, Shcizocoelous.
  2. Protostomus.  Segmen terbentuk melalui perkembangan teloblastik.
  3. Traktus digestivus lengkap.  Biasanya dengan spesialisasi regional.
  4. Sistem peredaran darah tertutup.  Mempunyai pigmen respirasi spt hemoglobin, chlorocuorin, hemerythrin.
  5. Sistem persyarafan telah berkembang dengan baik.  Terdapat ganglion serebral dorsalis, jaringan konektif sirkumenteris, dan ganglion saraf kordalis ventral.
  6. Sebagian besar mempunyai metanefridia dan sebagian kecil yang mempunyai protonefridia.
  7. Mempunyai setae epidermis yang terdapat pada setiap segmen dan tersusun secara lateral.
  8. Kepala terdiri atas prostomium dan peristomium
  9. Reproduksi : Dieoceous atau hermaprodit. Sebagian besar mempunyai larva trochophore.
  10. Merupakan spesies laut, air tawar dan daratan.

Klasifikasi filum Annelida
  1. Kelas polichaeta
            a.  Subkelas Errantia
            b.  Subkelas Sedentaria
            c.  Subkelas Archiannelida
  1. Kelas Aelosomata
  2. Kelas Clitellata
            a. Subkelas Oligochaeta
            b. Subkelas Branchiobdellida
            c. Subkelas Hirudinea
Kelas polychaeta
Anatomi
*      Sepasang Parapodia terdapat pada setiap ruas dengan sejumlah setae (kecuali pada bagian kepala dan ujung posterior).
*      Bentuk parapodia dan setaenya tidak sama pada setiap jenis (dipakai untuk identifikasi).
*      Pada prostomium terdapat mata, antena dan palp.
*      Mulut terletak pada ruas peristomium.  Bagian ini biasanya mengalami modifikasi dengan adanya alat indera yang disebut cirri.
*      Polychaeta dibagi menjadi Errantia dan sedentaria.
*      Peristomium pada Errantia biasanya tidak mengandung parapodia atau kecil sekali.
*      Bagian kepala kelompok sedentaria biasanya mengalami modifikasi sebagai alat filter.
Pernafasan
      Pertukaran gas terjadi pada Insang dan permukaan tubuh
       Insang merupakan modifikasi dari parapodia.
      Polychaeta dengan metamerik sempurna, hampir semua ruasnya mempunyai insang
Peredaran darah
      Peredaran darah ke arah anterior melalui pemubuluh dorsal.  Sedangkan Peredaran darah ke arah posterior melalui pembuluh ventral.
      Peredaran darah tergantung pada gerakan otot tubuh dan otot pembuluh darah.
      Darah mengandung hemoglobin, chlorocuorin, hemerythrin

Alat indera
  1. Mata, berkembang dengan baik pada Errantia.
  2. Nuchal Organ, terletak di bagian dorsal kepala sebagai kemoreseptor.  Alat ini berkembang baik pada predator dan tidak pada filter feeder.
  3. Statocyst, merupakan alat georeseptor yang berkembang baik pada jenis polychaeta yang mengebor yang tinggal dalam tabung. Terletak di dekat kepala.
  4. Jaringan saraf sesorik yang terletak di seluruh permukaan tubuh, terutama pd parpodia dan kepala.
Kelas Aeolosomata
*      Aeolosomata awalnya digolongkan pada Oligochaeta
*       Terdiri dari 25 spesies.
*       Berukuran kecil 1 – 10 mm (umumnya 5 mm).
*       Hidup di interstitial air payau dan tawar.
*      Terdapat butiran pigmen, merah kuning, hijau pada epitelium.
*      Jumlah ruas sedikit dan tdk jelas.
*      Nefridia berfungsi sebagai gonoduct.
*      Semuanya hermoprodit dan biasanya bereproduksi secara aseksual. 
*      Ruas anterior mengandung ovari dan posterior testis.
Subkelas Oligochaeta
*      Jumlah spesies lebih dari 6.000.
*      Sebagian besar hidup di air tawar, dan beberapa di laut, payau dan darat.
*      Secara ekologis oligochaeta dibagi menjadi :
            a. Microdrile : spesies aquatic, 1- 30 mm, dinding
                 tipis dan transparan.
            b. Macrodrile : spesies darat, dinding tubuh tebal,
                 panjang umumnya 5-30 cm, di Ausi: 3 m
                 (Megascolides).
Anatomi
*      Ruas tubuh cacing dewasa relatif berukuran sama, kecuali anterior dan posterior.
*      Jumlah ruas tidak tetap bervariasi sekitar 25 %.
*      Pada cacing dewasa jumlah ruas 115-200, 500 ruas pada Haplotaxidae.
*      Ruas I = Prostomium dan terakhir = anus.
*      Parapodia tidak ada, tapi pada tiap ruas terdapat 4 rumpun setae (2 di dorso-lateral, 2 ventro-lateral).
*      Jumlah setae dalam satu rumpun 1- 25.
*      Bentuk seate berbeda-beda dan digunakan sebagai kunci indentifikasi.
Reproduksi aseksual
*      Kemampuan regnerasi oligochaeta berbeda-beda pada setiap spesies.
*      Tubuh bagian belakang lebih mudah mengalami regenerasi daripada tubuh bagian depan.
*      Tidak seperti polychaeta, regenerasi pada oligochaeta cenderung hanya untuk mempertahankan jumlah ruas agar tetap sama.
*      Semua oligochaeta air tawar mampu melakukan regenerasi aseksual.
*      Renegerasi aseksual tergantung pada musim, terutama pada  pertengahan musim panas.  Pada akhir musim panas : reproduksi seksual dg memproduski telur yang akan menetas pada musim semi.
Subkelas Hirudinea
Karakteristik
*      Tubuh dengan jumlah ruas tetap yang dilengkapi dengan annuli
*      Setae sedikit atau tidak ada; heteronomous dengan clitellum dan alat hisap bisanya di posterior dan di anterior.
*      Sebagian besarnya hidup di air tawar dan laut, dan sedikit yang semiterestrial: ectoparasit, predator, scavanger.
*      Terdiri dari 3 ordo : Acanthobdellida, Branchiobdellida, Hirudinida.

Anatomi
*      Tubuh pipih dorso-ventral dengan ujung anteriror yang meruncing.
*      Alat hisap anterior lebih kecil daripada alat hisap posterior.
*      Jumlah ruas selalu 34 + ruas semu (annuli).
*      Jumlah annuli tidak sama pada setiap spesies: alat identifikasi.
*      Terdapat lapisan jaringan ikat di bawah lapisan epidermis.
*       Reduksi rongga tubuh dan septa (exp. Acanthobdella).
*      Lapisan kutikula di atas epidermis.
*      Sel glandula mukosa di bawah lapisan epidermis.
*      Otot sirkular dan longitudinal tidak solid (lentur).
*      Rongga tubuh diganti oleh berbagai saluran dan ruang untuk meningkatkan ruang pembuluh darah.
*      Pada famili Hirudinidae rongga tubuh diganti oleh jaringan Botriodal.
Sistem pencernaan
*      Rongga mulut luas
*       Ada 2 jenis alat pencernaan anterior : Belalai (alat tusuk) dan faring berotot yang dilengkapi dg gigi (alat penempel).
*      Esofagus
*      Lambung dan gastric caeca
*      Usus
*      Rektum
*      Anus
*      Sebagian besar ektoparasit (penghisap dara), predator, dan scavanger.
Ekskresi
*      Terdiri atas 10 – 17 metanefridia, satu pasang tiap ruas.
*      Zat yang dibuang terutama : amonia.
*      Nefridia air tawar berfungsi juga untuk osmoregulasi.
*      Urine pada beberapa linta dibuang ke alat penghisap untuk menjaga kelembabannya.
Sistem saraf
*      Ganglion otak terletak pada ruas ke 5-6.
*      Saraf ventral memanjang ke posterior.
*      Pasangan ganglion tumbuh menyatu pada tiap ruas.
*      Alat indera : mata dan papila.
Reproduksi
*      Reproduksi aseksual belum diketahui.
*      Hermafrodit.
*      Testis tersusun berpasangan antara 5 – 10 mulai ruas XI atau XII.
*      Pada Arhynchobdeliida terdapat penis, absen pada rhynchobdeliida.
*      Ovary hanya satu pasang yang memanjang pada beberapa ruas.
*      Oviduct memanjang ke anterior dan menyatu membentuk vagina dan gonopore pada pertengahan ruas XI di belakang spermatopore.
*      Pada beberapa linta terdapat kelenjar di sekitar bagian oviduct dan vagina yang berperan dalam pelekatan telur.
Tempat hidup
*      Sebagian besar Lintah air tawar hidup di air  yang tenang.
*       Tidak suka hidup di perairan dengan pH rendah, tetapi pada jenis tertentu banyak ditemukan pada perairan yang tercemar bahan organik.
*      Aktif pada malam hari, siang hari bersembunyi.
*      Beberapa jenis lintah dapat melakukan istirahat musim panas.




No comments :